“Memangnya ada apalagi sih, Pras?” tanyaku sambil menjajari langkah Pras. Egy mengikuti di sebelahku. “Tadi sore aku ga sengaja mendengar percakapan ayah dan ibu. Kata ayah, sebuah mall akan dibangun di kota kita. Mall itu akan dibangun di hutan kota” jawab Pras sambil mempercepat langkahnya. “Jadi, maksudmu malam ini kita akan menyelinap ke hutan itu?” Egy yang sedaritadi terdiam, angkat bicara. “Iya. Kita harus berbuat sesuatu untuk menghentikan pembangunan mall itu. Itu hutan terlarang, hutan yang dijaga, dilindungi. Tidak boleh dirusak oleh siapapun. Begitu kata ayah” jelas Pras. Malam ini, kami janji bertemu di depan rumah Pras. Kami akan menyelundup ke hutan di kota kami. Hutan terlarang. Entah mengapa diberi nama seperti itu. Menurut cerita ayah Pras, di hutan itu ada ‘sesuatu’ yang harus dilindungi. Tidak boleh diganggu. Tidak ada yang tau, apa wujud sebenarnya dari ‘sesuatu’ itu. Hutan terlarang selalu terkunci. Gembok yang ukuran serta bentuknya tidak no
Kisah Perjalanan Hidup Seorang Anak Manusia