Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Taman Bukit

Satu lagi cerpen abal yang gue tulis di saat kurang kerjaan. Sebenernya bikin cerpen ini niatnya mau coba nulis yang unyu - unyu gitu. Eh terus gue ikutin aja cerpen ini ke lomba yang bertemakan unyu - unyu. Dan hasilnya... *jengjengjeng* gue ga lolos seleksi! *cukup sekali, udah dramatis kok* Sepertinya gue emang ga bakat bikin yang unyu - unyu. Entah kenapa selalu failed gitu -.- Oke deh, daripada lama - lama, selamat membaca! Komen sangat di terima~ PS: typo di cerpen ini telah dibetulkan sehingga mungkin berbeda dgn versi awalnya~ *plak! -ran Hujan turun membasahi sebagian besar wilayah kota. Jalanan padat merayap, penuh dengan mobil – mobil karyawan kantoran yang hendak pulang menuju rumahnya masing – masing. Aku sendiri, terjebak kemacetan sepanjang jembatan ini. Bus yang kutumpangi hanya jalan perlahan – lahan. Bus telah penuh sesak oleh penumpang. Tak lama, seorang pengamen masuk ke bus dan mulai bernyanyi. Mencari sedikit rezeki dari bus kota ini. Dud

Pancaroba Di Jakarta

Maafkan saya yaaa kalo judulnya terlalu fail. Ini judul jg dapet inspirasi dari orang orang terdekat. Selamat membaca! Reviewnya jangan lupa yaaa hoho :D -ran Angin bertiup lembut membelai wajahnya. Awan mendung menghiasi langit. Tetes air hujan sedikit demi sedikit kembali turun membasahi bumi. Namun matahari tetap muncul. Mengintip dari balik awan, tak ingin tempatnya digantikan. Tak mau dirinya terusir. Tak rela masanya telah habis. Lalu digantikan oleh awan – awan pembawa air di musim penghujan… Jauh dibawah sana –dibawah perdebatan matahari dan awan- di atas permukaan bumi, seorang anak manusia duduk termenung menatap langit. Disamping gundukan tanah, meratapi langit yang menangisi dirinya, seperti ia menangisi gundukan tanah disampingnya. *** Perjalanan yang cukup melelahkan, diantara derasnya hujan. Demi menghemat, ia rela berjalan kaki sampai ke rumah kontrakan kecilnya. Rumah yang terletak di dekat pusat kota Jakarta, mungil namun tetap asr

Mentor Semangat

Ini dia, cerpen yg gue ikutin di lomba LMCR. Maaf yaa, tingkat bahasa gue masih abal abal. Dan maaf jg kalo kepanjangan haha :D betewe, yg merasa tau jangan berisik! ('o') Enjoy! Kritik dan saran amat diterima ^^ -ran Tetep semangat yaa kaak! Pesan terkirim. “Hhhh…” Untuk yang kesekian kalinya aku hanya bisa menghela nafas. Kegiatan mengirim pesan yang berisikan kalimat penyemangat itu telah menjadi rutinitasku beberapa minggu terakhir ini. Dialah Randi. Semua pesan yang berisikan kalimat penyemangat itu tertuju padanya. Randi, seorang kakak kelas yang -beberapa bulan terakhir ini- telah menarik perhatianku. Aku mengenalnya sebagai kakak kelas disebuah organisasi yang kuikuti di sekolah, saat aku mulai bergabung dalam susunan kepengurusan organisasi tersebut. Dia kakak kelas yang mudah bergaul serta cukup dekat dengan adik – adik kelasnya. Sejujurnya, sejak awal aku sudah mengenalnya. Namun, aku hanya sekedar tahu. Melihatnya dari sudut pandang yang