Skip to main content

Aksara Pertama Kali: Renovasi Rumah

"Home is where the heart is." - Pliny The Elder

Selamat siang menjelang sore! :)

Beberapa hari terakhir ini gue agak...yah, sedikit marah dengan beberapa hal. Sayangnya gak bisa diungkapkan. Jadi aja beberapa rutinitas gue sedikit terganggu. Terlebih lagi hobi gue. Walaupun sudah mencoba untuk biasa saja, tapi kok ya malah berujung dengan menyiksa diri sendiri. Ah, sudahlah. Kenapa jadi curhat begini?

Posting kali ini gue tulis untuk the one and only, my lovely UKM, Aksara Jurnalistik Telkom Universty. Sekalian ada tugas blog mingguan sebenarnya. Hahaha. Oke, abaikan bagian itu. Nanti jadi gak unyu lagi deh.

Kesan pertama di Aksara?

Jujur aja, gue ini bisa dibilang jadi salah satu bagian 'lahir'nya Aksara. Gue angkatan kedua di Aksara. Hem, iya gak sih? Hahaha. Jadi, Aksara itu merupakan penggabungan dari dua rumah yang berbeda. Mungkin semua orang mulai bosan dengar cerita ini. Tapi memang begitu adanya. Gue berasal dari salah satu rumah yang 'katanya' berbasis teknik. Gue sih gak terlalu merasa gue anak teknik. Oke, melenceng.

Sebelum Aksara lahir, kami melalui proses yang cukup panjang. Beberapa kali hanya kakak-kakak saja yang mengurusnya. Tapi di beberapa kesempatan terakhir, kami pun dilibatkan. Lahirnya Aksara itu mirip keluarga yang mau renovasi rumah. Harus diskusi dulu sana sini. Enaknya gimana, baiknya seperti apa. Ada yang maunya di cat putih, ada yang maunya di cat biru, ada yang maunya dibikin tingkat dua dan masih banyak lagi maunya yang lain.

Ketika Aksara (akhirnya) lahir, rasanya nano nano ngalahin permen yang dijual di warung itu loh. Senang, sedih, takut, wah banyak macam-macam jadi satu. Senang banget akhirnya jadi juga renovasi rumah. Senang banget bakal dapat banyak anggota keluarga baru. Senang banget bisa makin beragam orang dan pengalaman serta latar belakangnya. Tapi sedih karena bakal ditinggal sama kakak-kakak. Sedih bakal jadi yang paling tua di rumah nanti. Iya, gue gak pengen tua, masih pengen jadi anak-anak. Hem. Takut belum bisa jadi contoh yang baik buat adik-adik. Takut belum bisa mendidik adik-adik dengan baik. Wah. Sudahlah. Kepanjangan kalau dijabarin satu-satu.

Tapi, gimana pun, sebanyak apapun rasanya dan ceritanya, kesan pertama gue sejak dulu gak berubah. Aksara tetap dan akan selalu menjadi rumah. Bagaimana pun bentuknya sekarang. Entah sudah berapa kali direnovasi dan berapa kali ganti penampilan bahkan nama. Karena di tempat itu, gue tinggalkan sebagian diri gue. Hati dan mimpi-mimpi gue. Supaya suatu saat ketika gue pergi, gue gak akan lupa untuk kembali. Menjenguk hati dan mimpi yang gue titipkan di sana. :)

Sampai jumpa di posting selanjutnya!
#WeAreOneWeAreJournalist
-ran

Comments