Jengah
Ketika kata setajam
belati
Menggores pilu
mengoyak hati
Masihkah berucap?
Ketika laku segelap
bayang
Ada namun tersirat
Masihkah terlihat
cahaya?
Ketika ego sekeras
batu
Saling beradu
percikkan api
Masihkah
berselisih?
Saat sabar
berkelana jauh
Gantikan percaya
dengan kecewa
Jengah datang
kemudian
Tak ada kata tak
ada laku
Tak ada ego tak ada
rasa
Murka terpendam di
kedalaman
Menunggu bangkit ke
permukaan
Layaknya langit
siang
Tumpah segala
amarah
Jutaan liter
membasahi bumi
Guntur bersahutan
getarkan hati
Kilat meyambar
silaukan mata
Hai kamu yang ego
sendiri
Masihkah tak
menyadari?
-ra
Comments
Post a Comment