"Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang." - Soekarno
Begitu kata bapak presiden pertama kita. Ada lagi yang lain bilang, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit". Tapi kalau yang itu gak mau gue terapin ah. Kan gak enak tau di gantungin... Oke sip. Abaikan.
Well, kali ini gue gak bakal bahas tentang mimpi yang gue dapat saat tidur. Bukan, gue bukan penafsir mimpi maupun paranormal. Gue mau sedikit flashback ke impian-impian gue zaman dahulu kala. Zaman jahiliyahnya gue dan ketika gue masih polos serta sering ingusan (re: flu).
Waktu kecil banget, gue ternyata pernah pengen jadi dokter dan pelukis. Itu pas masih TK kayaknya. Ketika gue masih sering gambar-gambar di tembok kamar dan belum takut sama darah. Gue teringat kembali impian gue yang itu ketika gue membaca kartu ucapan perpisahan dari guru TK gue. Kartu yang sampai sekarang masih gue simpan dengan baik. Sayangnya, impian gue melenceng jauh. Tapi makasih banget loh, ibu guru mau mendoakan saya.
Kemudian impian gue berbelok pengen jadi astronot atau ilmuwan. Iya, salahin mama yang saat itu lagi seneng-senengnya cekokin gue berbagai macam ensiklopedia dan komik berjudul seri tokoh dunia. Sejak saat itu gue mulai jatuh cinta sama langit dan sedikit tertarik sama dunia sains. Berhubung basic keluarga dari sains semua, gue semacam agak di doktrin sepertinya hahaha. Lagi, itu semua hanya sekedar impian belaka.
Ketika kelas satu SMP, gue menemukan satu kesenangan baru. Yap, menulis. Dimulai dari gue yang tertarik setelah baca cerpen karangan temen sekelas gue. Saat itu gue berpikir, kayaknya seru ya bisa bikin cerita yang membawa pembaca hanyut ke dalamnya. Dan mulailah gue membuat beberapa cerpen abal, meminta teman membaca dan memberikan saran. Begitu terus sampai sekarang. Gue udah lupa kalau dulu gue jago gambar hahaha. Kali ini, gue benar-benar jatuh cinta pada dunia literatur dan gak pernah meninggalkannya sampai sekarang.
Menginjak SMA, semakin belok aja kesenangan dan impian gue. Sejak kecil, gue emang senang banget sama alam. Begitu SMA, gue menemukan satu wadah yang bisa menyalurkan kecintaan gue sama alam serta tempat-tempat tinggi. Gue pun mulai tertarik dengan dunia sosial. Khususnya komunikasi dan psikologi. Sayangnya, gue tetap terdoktrin saat itu. Gak serta merta bisa melakukan apa yang gue senangi. Untuk kesekian kalinya, hanya jadi mimpi belaka.
Ketika kuliah, gue sedikit kaget dan tentunya merasa sangat bersyukur. Berawal dari niat untuk belajar menulis sesuatu yang lebih 'formal'. Gue yang terbiasa ngeblog atau menulis cerpen, agaknya lemah dalam merangkai kata-kata formal, misalnya artikel. Gue bertekad untuk belajar. Gue pikir, apa salahnya juga mencoba hal baru. Tanpa disangka, I'm deeply in love with them.
Ini sudah tahun ketiga dan gue tetap dengan pilihan gue di awal. Jurnalis sekaligus penulis dengan basic teknik telekomunikasi sepertinya gak buruk kok. Malah keren, karena gak cuma terfokus di satu bidang aja hahaha. Sugesti diri. Tinggal gimana caranya biar gue gak jatuh. Dan kalaupun jatuh, semoga masih ada bintang-bintang yang menahan gue. Kali ini, semoga gak belok-belok dan cari-cari lagi. Semoga juga, gak hanya sekedar impian belaka.
Di tahun ini, gue sedang mengusahakan satu mimpi yang gue targetkan tercapai di tahun lalu, tapi gagal. Semoga aja berhasil di tahun ini. Ketika sudah berhasil nanti, akan gue share tentunya. So, jangan pernah takut untuk bermimpi! :)
-ran
-ran
"Yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah mereka hanya tinggal memercayainya." - 5cm
Setelah baca tulisan ini, gue semakin bermimpi menjadi penulis. Meskipun hanya penulis curhatan, setidaknya ada yang terhibur membaca tulisan gue. Dan, ada yang bisa dipetik dari tulisan itu. Semoga saja bermanfaat. Hehe.
ReplyDeleteDulu, gue juga nggak tau impian gue apa, Ran. Tapi, sekarang gue udah punya tujuan hidup. :D
Semangat! PASTI BISA! SMK BISA!!!
Aamiin Yog, aamiin...
DeleteYang paling penting karya kita bisa bermanfaat buat orang banyak hehe :)
Ayooo~ KITA BISA!! :D
gue juga mimpinya melenceng mulu ran dan gue juga berkeinginan untuk jadi sesuatu yang jauh beda dari major yang gue ambil. Biar multitalented. Jack of all trades. Mangaat kitaa
ReplyDeleteTernyata gak masalah kan melenceng gitu? Hahaha. Aamiin aamiin. Semangaaat~ :3
Delete